Sabtu, 28 Maret 2009

RPP Simulasi Materi Pecahan di Kelas 3 SD

Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.

Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Bilangan
Geometri dan pengukuran
Pengolahan data.

KURIKULUM MATEMATIKA
Kelas III Sekolah Dasar
Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
1.1 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan
1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
1.5 Memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang
Geometri dan Pengukuran
2. Menggunakan pengu-kuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah
2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam)
2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah
2.3 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat


Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
3.1 Mengenal pecahan sederhana*
3.2 Membandingkan pecahan sederhana
3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana
Geometri dan Pengukuran
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya
4.2 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
5. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang
5.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas persegi dan persegi panjang

*Kompetensi Dasar yang akan disimulasikan

Pecahan
Pengertian Pecahan
Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilsutrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap satuan, dan dinamakan penyebut.
Pecahan merupakan salah satu topik yang sulit untuk diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan sulitnya pengadaan media pembelajaran. Akibatnya, guru biasanya langsung mengajarkan pengenalan angka, seperti pada pecahan 1/2, 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut.

Pembelajaran Pecahan
Pembelajaran pecahan dimulai di kelas III semester 2. Adapun langkah-langkah pembelajaran pecahan diawali dengan penanaman konsep, kemudian pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : III/2
Pertemuan :
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
Standar Kompetensi
Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar
Mengenal pecahan sederhana

Indikator
3.1.1 Mengenal pecahan sebagi bagian dari sesuatu yang utuh.
3.1.2 Membaca dan menulis lambang pecahan.
3.1.3 Menyajikan nilai pecahan dengan menggunakan berbagai bentuk gambar dan sebaliknya.
3.1.4 Membilang dan menuliskan pecahan dalam kata-kata dan dalam lambang.

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan.
2. Siswa dapat membaca dan menuliskan lambang pecahan.
3. Siswa dapat menyajikan nilai pecahan dalam bentuk gambar dan sebaliknya.
4. Siswa dapat membilang dan menuliskan pecahan dengan kata-kata dan lambang.

Materi Pokok
Pecahan

Metode Pembelajaran
Inkuiri
Diskusi
Penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru mengingatkan siswa tentang materi perkalian dan pembagian, dan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi pecahan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Kegiatan Inti

Guru mengawali dengan memberikan contoh menggunakan benda kongkrit (misalnya, sebungkus coklat silver quen, donat, jeruk) untuk menjelaskan konsep pecahan sederhana.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. (jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah siswa di dalam kelas.
Guru membagikan kertas hvs dan kertas warna dalam berbagai bentuk bangun datar (persegi panjang, lingkaran, segi tiga, dan persegi); karton, gunting; penggaris, dan lem kertas.
Setiap kelompok berdiskusi untuk memotong kertas yang berwarna ke dalam beberapa bentuk bangun datar, dan kemudian membaginya menjadi 2, 3, 4, 5, dan 6 bagian.
Setiap kelompok memperlihatkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Kelompok yang lain memberikan komentar kepada kelompok yang sedang memperlihatkan hasil kerja kelompoknya. (ketika kegiatan ini berlangsung akan ada proses apersepsi pada diri siswa)
Kemudian guru menjelaskan konsep pecahan sederhana kepada siswa dengan menggunakan benda kongkrit dan hasil kerja siswa.
Guru menugaskan setiap kelompok untuk menuliskan bentuk pecahan di setiap bagian bangun datar yang telah dipotong.
Kegiatan Akhir
Guru mengarahkan pemahaman siswa untuk bisa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah diajarkan melalui kegiatan LKS.

Alat dan Sumber Belajar
Buku paket kelas III semester 2
LKS
Benda-benda kongkrit (coklat, jeruk, donat)
Kertas hvs putih, warna, karton.

Model Pembelajaran dengan RME

Dalam RME (Realisttic Mathematics Education) salah satu hal pokoknya adalah pembelajaran dimulai dari masalah yang realistik bagi siswa. Dalam pembelajaran berbasis masalah ini, guru memulai dengan memberikan suatu masalah pada siswa, sehingga siswa dalam menyelesaikan masalah itu mencoba untuk menemukan sendiri strateginya (informal dan formal), siswa membangun pemahamannya melalui interaksi dan negoisasi antara siswa mapun dengan guru bahkan dengan lingkungannya. Guru bertindak sebagai fasilitator.
Dalam strategi membelajarkan mengurutkan bilangan bagi siswa kelas 2 SD di semester I (Standar Kompetensi: Melakukan pejumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500, dengan Kompetensi Dasar: Mengurutkan bilangan sampai 500). Salah satu contohnya guru memberikan masalah sebagai berikut:
Cara pertama:
1. Guru membawa kalender harian yang telah disobek per harian.
2. Guru menunjukkan sobekan kalender harian tersebut sambil memberikan gambaran tentang hari dalam satu bulan, urutan bulan atau yang lain yang terkait dengan apa yang dibawanya.
3. Tiba-tiba guru tersandung dan sobekan kalender harian yang dibawanya berhamburan dilantai
4. Guru meminta tolong murid membantu merapikan dan mengurutkan kalender harian tersebut.
5. Murid akan bersama-sama merapikan kalender. Dalam kesempatan tersebut mereka akan menemukan sendiri, mengurutkan tanggal sesuai dengan bulannya di kalender. Sehingga selain belajar mengurutkan bilangan, siswa juga akan belajar menemukan tentang jumlah tanggal dalam tiap bulan yang berbeda, jumlah hari dalam satu minggu, mengurutkan nama-nama hari.
Cara kedua:
1. Guru juga bisa membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok yang disesuaikan dengan jumlah siswa di dalam kelas.
2. Kemudian guru membagikan kalender harian yang telah diacak (masing kelompok mendapatkan kalender harian untuk 1 dan atau 2 bulan).
3. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengurutkan kalender harian yang telah dibagikan.

Jumlah sobekan kalender menyesuaikan kebutuhan, bisa kalender setahun, enam bulan atau sesuai yang diinginkan oleh guru. Kalender bisa diganti dengan benda-benda yang lain, misal halaman buku. Setelah siswa memiliki pemahaman yang kuat akan urutan bilangan dengan menggunakan kalender atau halaman buku, guru bisa menggantinya dengan kartu bilangan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : II/1
Pertemuan :
Alokasi waktu :
Standar Kompetensi
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

Kompetensi Dasar
Mengurutkan bilangan sampai 500

Indikator
1. Mengurutan bilangan dari 1-100
2. Mengurutkan bilangan dari 100-300
3. Mengurutkan bilangan dari 300-500

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengurutkan bilangan dari 1-500 dengan menggunakan benda manipulatif (kalender bekas dan kartu bilangan).
2. Siswa dapat mengurutkan bilangan dari 1-500 tanpa menggunakan benda manipulatif.

Materi Pokok
Penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
• Guru mengkondisikan kelas
• Guru memberikan apersepsi cara mengurutkan bilangan sampai 500
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. (jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah siswa di dalam kelas).
B. Kegiatan Inti
• Guru membagikan kalender harian bekas yang telah diacak kepada masing-masing kelompok, dimana setiap kelompok mendapatkan kalender harian untuk 1 atau 2 bulan.
• Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk mengurutkan kalender yang telah dibagikan.
• Masing-masing kelompok berdiskusi dengan anggotanya untuk mengurutkan kalender harian tersebut. (Guru memberikan bimbingan apabila ada kelompok yang mengalami kesulitan)
• Guru meminta 2-3 kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. (ketika kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, guru mengoreksi apabila terdapat kesalahan atau meminta tanggapan kelompok yang lainnya).
• Setelah siswa memahami urutan bilangan dalam kalender, kemudian guru mengarahkan pemahaman siswa bahwa dalam 1 bulan ada 31 hari dan 28 hari khusus untuk bulan februari, serta di dalam 1 tahun terdapat 12 bulan)
• Kemudian guru membagikan kartu bilangan 1-100 yang telah diacak kepada setiap kelompok untuk diurutkan.
• Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengurutkan kartu bilangan 1-100 dengan benar. (guru berkeliling melihat aktivitas diskusi dalam kelompok dan memberikan bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan)
• Guru mengecek hasil kerja setiap kelompok dan membimbing siswa anggota kelompok yang masih mendapatkan kesulitan.
• Setelah semua kelompok selesai mengurutkan kartu bilangan dari 1-100, kemudian guru bisa melanjutkannya dengan tugas mengurutkan bilangan 100-300, dan akhirnya 300-500.
• Guru kemudian menguji pemahaman siswa dengan memberikan beberapa bilangan yang berurutan maupun yang tidak berurutan (tanpa menggunakan kartu bilangan) yang telah diacak, dan meminta mereka untuk mengurutkannya.
3. Kegiatan Akhir
• Guru mengarahkan pemahaman siswa untuk bisa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
• Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah diajarkan melalui kegiatan LKS.

Alat dan Sumber Belajar
• Buku paket kelas II semester 1
• LKS
• Kalender Bekas
• Kartu Bilangan

Lembar Kerja Siswa
Nama :
Kelas :
a. Ayo urutkan bilangan-bilangan berikut ini dari yang terkecil
1. 178 192 138 165 184 157

2. 239 231 247 255 264 276

3. 327 396 371 339 354 381

4. 435 417 427 455 464 489

5. 341 500 498 215 384 378

b. Ayo urutkan bilangan-bilangan berikut ini dari yang terbesar
1. 345 356 323 317 368

2. 417 432 428 486 465

3. 127 413 308 236 327

4. 368 239 143 583 483

5. 257 329 481 159 500


Tugas
Dengan teman sebangkumu
coba urutkan bilangan-bilangan
pada gambar di bawah ini
dari yang terbesar ke yang terkecil

















Jawaban:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Tematik

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik
Kelas/ Semester : II/ 1
Tema : Mengenal dunia hewan dan tumbuhan
Minggu/hari : I/Senin
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Pendidikan Kewarganegaraan:
SK : Menampilkan sikap cinta lingkungan
KD : Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan hewan
Indikator : Siswa menjelaskan pentingnya mengenal dunia hewan.
Siswa mengidentifikasi jenis-jenis hewan.
Siswa memberikan contoh hewan yang ada di lingkungan sekitar.

Bahasa Indonesia:
SK : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita, deklamasi
KD : Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan bahasa yang mudah dipahami orang lain.
Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun
Indikator : Siswa menggunakan kata tanya apa, di mana, siapa, mengapa, bagaimana dalam kalimat tanya.
Siswa bertanya kepada orang lain dengan sopan.

Ilmu Pengetahuan Alam:
SK : Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup.
KD : Mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan.
Indikator : Siswa menyebutkan bagian-bagian utama hewan.
Mewarnai gambar hewan dan menuliskan bagian-bagiannya.

Seni Budaya:
SK : Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa
KD : Mengekspresikan diri melalui teknik cetak tunggal
Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana
Indikator : Siswa mewarnai gambar binatang dengan menggunakan cat air
Siswa menyanyikan lagu anak-anak secara bersama

METODE PEMBELAJARAN
 Inkuiri
 Demonstrasi
 Tanya Jawab
 Ceramah Bervariasi

ALAT, MEDIA, DAN SUMBER
 Kartu nama bagian utama hewan
 Gambar hewan dan lingkungan sekitar

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

A. Pembukaan (1 X 35 menit)
1. Berdoa bersama.
2. Menyanyi lagu “Naik Delman” sambil bertepuk tangan.
3. Guru meminta beberapa anak untuk menyebutkan hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan sekitarnya (rumah).

B. Kegiatan inti (2 X 35 menit)
1. Guru memperlihatkan gambar lingkungan sekitar dan menanyakan pendapat siswa mengenai gambar tersebut. (hal ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari siswa (pemahaman siswa) mengenai gambar.
2. Guru menceritakan secara lengkap tentang gambar tersebut, sehingga siswa mendapatkan informasi yang jelas tentang gambar.
3. Guru meminta beberapa siswa untuk menceritakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan di rumah (2-3 orang siswa).
4. Setelah seorang siswa menceritakan kegiatan sehari-harinya, guru bisa meminta siswa yang lain bertanya untuk menggali informasi lebih lanjut atau hal yang belum jelas kepada siswa tersebut. (guru memberikan contoh atau bimbingan bagaimana bertanya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, baik, dan sopan).
5. Selanjutnya, guru menempelkan sebuah gambar hewan di papan tulis, lalu meminta beberapa siswa untuk menunjukkan bagian bagian utama hewan tersebut. (siswa mengambil kartu nama bagian bagian utama hewan dan menempelkannya di gambar tersebut).
6. Guru membagikan kepada setiap siswa gambar hewan untuk diwarnai.
7. Setelah semua siswa selesai mewarnai gambarnya, guru meminta kepada setiap siswa untuk menulis bagian-bagian utama hewan di gambarnya. (guru berkeliling untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya).
C. Penutup (1 X 35 menit)
1. Guru menjelaskan tentang pentingnya memelihara dan menyayangi hewan dan tumbuhan sebagai bentuk pelestarian lingkungn sekitar.
2. Guru menyampaikan pesan pesan moral kepada siswa, misalnya ”Jagalah Kebersihan”.
3. Berdoa bersama.

PENILAIAN:
 Sikap
 Unjuk kerja
 Produk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Terpadu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Terpadu
Nama Sekolah : SDN 09 Sumbawa
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VI/1
Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
1. Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan

B. Kompetensi Dasar
1.2 Mengidentifikasikan tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita yang dibacakan

C. Indikator
1.2.1 Menjelaskan unsur-unsur cerita tokoh, watak, latar, tema/amanat.
1.2.2 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema/amanat dari cerita.

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema/amanat dari cerita.

E. Materi Pembelajaran
1. Identifikasi tokoh, watak, latar/amanat cerita.
2. Teks cerita.

F. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Inkuiri
3. Diskusi
4. Ceramah Bervariasi

G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pembukaan (10 menit)
a. Berdoa bersama.
b. Guru menanyakan kepada siswa tentang cerita anak yang telah mereka ketahui.
2. Kegiatan inti (50 menit)
a. Guru membacakan cerita yang berjudul ”Kesombongan Burung Nuri”
b. Guru menceritakan secara lengkap tentang gambar tersebut, sehingga siswa mendapatkan informasi yang jelas tentang gambar.
c. Setelah itu, guru meminta siswa untuk menuliskan unsur-unsur cerita yang telah diketahui.
d. Guru meminta siswa untuk menjelaskan tiap unsur cerita yang telah ditulis. Siswa yang lain diminta untuk menanggapinya.
e. Selanjutnya, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan unsur-unsur cerita tersebut.
f. Guru meminta beberapa siswa untuk membaca kembali cerita ”Kesombongan Burung Nuri”
3. Penutup (10 menit)
a. Guru menyampaikan pesan pesan moral kepada siswa, misalnya ”Jangan Bersikap Sombong”.
b. Berdoa bersama.

H. Sumber Belajar
1. Teks cerita
2. Buku Bahasa Indonesia kelas 6

I. Penilaian
1. Lisan,
2. Sikap
3. Unjuk kerja