Selasa, 22 September 2009

Sempatkan Untuk Mendengar!

Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau
'mendengar'. Padahal jika kita mau kembali ke hukum alam,
seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada
bicara. Bukankah Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya
satu mulut? :-)

Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir.
Indra pendengaran lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih susah daripada
berbicara?

Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang,
namun nyatanya banyak orang yang lebih suka didengarkan
daripada mendengarkan.

Mendengarkan merupakan bagian esensi yang menentukan
komunikasi efektif. Tanpa kemampuan mendengar yang bagus,
biasanya akan muncul banyak masalah. Yang sering terjadi,
kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang berbeda dan hanya
tergantung pada cara kita.

Selalu merasa benar, paling kompeten, dan tidak pernah
melakukan kesalahan. Duh... malaikat kali! :-)

Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara
kitalah yang paling tepat, itu berarti kita tidak pernah
mendengarkan. Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah
jika fakta tidak mendukung keyakinan kita. Bahkan kalau ada
fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar meliriknya saja.

Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk
jangka waktu yang panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita. Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain,
maka suatu saat kita akan menyadari kesalahan kita.

Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah mengasah skill
mendengar aktif. Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut,
tapi juga melibatkan partisipasi aktif kita. Mendengar yang
baik bukan berharap datangnya giliran berbicara.

Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan
perasaan lawan bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain bicarakan adalah
bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika
kita melakukannya dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis.

Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan dengan sangat wajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik :

1. Peliharalah kontak mata dengan baik. Ini menunjukkan
kepada lawan bicara tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita

2. Condongkan tubuh ke depan. Ini menunjukkan ketertarikan
kita pada topik pembicaraan. Cara ini juga akan
mengingatkan kita untuk memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri kita.

3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang butuh klarifikasi
atau ada informasi baru yang perlu kita selidiki dari lawan
bicara kita.

4. Buat selingan pembicaraan yang menarik. Hal ini bisa
membuat percakapan lebih hidup dan tidak monoton.

5. Cuplik atau ulang beberapa kata yang diucapkan oleh
lawan bicara kita. Ini menunjukkan bahwa kita memang
mendengarkan dengan baik hingga hapal beberapa cuplikan
kata.

6. Buatlah komitmen untuk memahami apa yang ia katakan,
meskipun kita tidak suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan lawan bicara kita,
yang mungkin berbeda dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan
menemukan sudut pandang, wawasan, persepsi atau kesadaran
baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.

Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama
menariknya dengan pembicara yang baik. Jika kita selalu
pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu, maka
suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.

Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi
lama-kelamaan akan terasa berharganya upaya yang telah kita
lakukan. Kita akan merasa lebih baik atas diri kita,
hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun
pekerjaan.

Kesimpulan: jadilah pendengar yang baik, karena sifat ini
bisa menjadi kunci untuk mengembangkan pikiran yang
positif, dan merupakan salah satu tangga kita untuk
mencapai kesuksesan!

Sumber: http://www.AsianBrain.com

Jumat, 11 September 2009

Nikmatilah Perbedaan

Perbedaan adalah anugrah dari Yang Maha Kuasa.

Lihatlah sekeliling kita, indahnya warna-warni bunga,
warna-warni satwa, dan segala keragaman lain yang
menghiasi dunia.

Bayangkan kalau kita hanya mengenal warna hitam saja!
Alangkah gelapnya nya dunia ini! :-)

Tanpa adanya perbedaan dan warna-warni, kita tidak akan
merasakan hidup semeriah dan seindah sekarang ini, betul?! :-)

Begitu pun dengan kehidupan, setiap insan selalu berhadapan
dengan segala macam perbedaan dan warna-warni kehidupan.

Tapi sayang, tidak semua orang mampu melihat perbedaan
sebagai kekayaan. Banyak orang merasa tersiksa karena
perbedaan alias mereka tidak mampu menikmatinya.

Berbagai bentuk kejahatan dimulai hanya karena perbedaan.
Entah itu perbedaan warna kulit, agama, suku bangsa,
prinsip, atau sekadar pendapat.

Sebenarnya, perbedaan bukanlah sesuatu yang bisa dihindari.
Setiap orang lahir dengan perbedaan dan keunikannya
masing-masing. Mulai dari perbedaan fisik, pola pikir,
kesenangan, dan lain-lain.

Tidaklah mungkin segala sesuatu hal sama. Bahkan kesamaan
pun sebenarnya tidak selalu menguntungkan.

Coba bayangkan, seandainya semua orang memiliki kemampuan
memimpin, lantas siapa yang mau dipimpin? Kalau semua orang
menjadi orang tua, siapa yang mau jadi anak? Siapa juga yang
akan menerima sedekah, jika semua orang ditakdirkan kaya?

Perbedaan ada bukan untuk dijadikan alat perpecahan.
Banyak hal positif yang bisa kita peroleh dengan perbedaan.
Namun, tentu saja semua itu harus bersyarat. Nah, syarat apa
saja yang harus dipenuhi?

Berikut di antaranya...

1. Cara pandang kita terhadap perbedaan.

Berpikirlah positif dengan mensyukuri adanya perbedaan.
Anggaplah perbedaan sebagai kekayaan. Cara pandang yang
benar akan melahirkan sikap yang tepat. Ada baiknya kita
mencari persamaan terlebih dahulu, sebelum mencari
perbedaan.

2. Kelola perbedaan sebaik mungkin.

Musyawarah untuk mencapai kesepakatan adalah jalan yang
tepat untuk mengelola perbedaan. Berlatihlah untuk
menghargai, menerima, menjalankan dan bertanggungjawab
terhadap keputusan bersama, meski berlawanan dengan ide
awal kita.

3. Selalu posisikan segala sesuatu pada tempatnya.

Saat bekerja sama dengan orang lain, salurkan potensi,
karakter, minat yang berbeda-beda pada posisi 'yang tepat'.
Cara ini akan mendorong tercapainya tujuan bersama dan
mendukung pengembangan potensi masing-masing individu.

4. Jangan pernah meremehkan orang lain.

Apapun dan bagaimana pun kondisi atau pendapat orang lain,
perlakukan mereka selayaknya diri kita ingin diperlakukan.
Anggaplah semua orang penting. Mereka memiliki peran
tersendiri, yg bisa jadi tidak bisa digantikan oleh orang lain.

5. Jangan menonjolkan diri atau sombong.

Merasa diri paling penting dan lebih baik daripada orang
lain *tidak akan* menambah nilai lebih bagi kita. Toh kita
tidak bisa hidup tanpa orang lain. Jadilah beton dalam
bangunan. Meski tidak nampak, namun sesungguhnya ialah
yang menjadi penyangga kokohnya sebuah bangunan. :-)

6. Cari sumber informasi yang terjamin kebenarannya.

Perbedaan bisa muncul karena informasi yang salah.
Oleh sebab itu, pastikan sumber informasi kita bisa
terjamin dan dapat dipercaya kebenarannya. Lebih bagus
lagi jika disertai bukti yang mendukung.

7. Koreksi diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain.

Menyalahkan orang lain terus menerus tidak akan banyak
membantu kita. Bisa jadi kesalahan sebenarnya terletak pada
diri kita. Karenanya, koreksi diri sendiri terlebih dahulu
merupakan langkah yang paling bijaksana.

So, berhentilah menyesalkan perbedaan. Karena jika tidak,
kita akan kehilangan sumber kebahagiaan! :-)

Rabu, 02 September 2009

Kenangan Semanis Teh Sariwangi


Seperti lirik sebuah lagu...tak ada yang abadi...
Begitulah hidup ini, ada yg datang dan pergi, ada sedih dan bahagia...
Ada cerita yg berakhir dan kisah baru mulai terukir di hati...
datang dan pergi adalah langkah kaki kita sehari-hari...sedih dan senang adalah pelangi yg selalu mewarnai hati kita...kepergian, kesedihan, duka dan apapun namanya itu yg seringkali membuat kita salah menilai...adalah hal yg harus kita syukuri karena dengan itulah kita bisa belajar dan menghargai sesuatu.. betapa indahnya kebersamaan, kita jadi tahu sesuatu yg posiitif karena ada yg negatif...so dont judge the book from its cover...seperti pelangi kalo cuma satu warna maka takan indah...
kebersamaan kita selama kkn telah memberikan pengalaman manis semanis teh sariwangi serpti lokasi kkn kita di desa sariwangi... LOVE U ALL teman2 KKNq