Minggu, 23 Agustus 2009


Hampir 3 tahun telah berlalu,..
DIRIMU terlihat berbeda....wajahmu semakin mempesona..dan memikat hatiku, terkadang KAU hadir dalam mimpiku...dan membuatku terbangun lebih awal dari biasanya...pahit manis bersamamu hadir menghantuiku... walaupun jarak terbentang, namun, ku sempatkan diriku menyapaMu lewat pesan dan kata, ku hanya ingin KAU tahu ...bahwa kau selalu di hatiku. Segala cinta kasih yang telah kau berikan padaku telah terpatri dalam hati ini...sungguh munafik bila aku melupakanmu wahai cintaku... Masih adakah ruang dihatiMu untukku??? I miss U so much!!!

Marhaban ya Ramadhaaan

“Tiada kata yang mampu menggambarkan suasana hati ini tatkala bulan yang penuh kerahasiaan itu datang. Ibarat tamu agung yang selalu dirindukan oleh setiap perindu nur Ilahi. Sebuah kenikmatan tiada tara bagi setiap insan yang haus akan kasih sayang Ilahiyah, muara pengharapan terujung dan penggenggam hati setiap jiwa”


Ramadhan, sebuah kata yang mengingatkan kita pada suatu bulan yang penuh dengan segala rahasia kebaikan dan keutamaan. Bulan yang mampu mengubah orang-orang menjadi lebih tertata, lebih perduli terhadap lingkungan, dan bahkan lebih perduli terhadap akidahnya sendiri. Sungguh ajaib, dimana setiap orang berlomba-lomba menjadi shalih, berlomba-lomba untuk beramal, mempelajari islam, berlomba-lomba bersedekah, bahkan yang pada mulanya tidak pernah shalat, menjadi sangat rajin pergi ke mesjid untuk tarawih. Subhaanallah. Tak ada kata-kata indah yang sanggup mengungkapkan kenikmatan dan rahasia Ramadhan. Rahasia Allah yang diturunkan di bulan yang suci ini. Rahasia yang mampu mengubah segala lini kehidupan umat, seakan sebuah halte yang mengistirahatkan segala bentuk keburukan dan menjemput segala bentuk kebaikan yang ada di setiap jalan.

Namun, apakah Ramadhan hanya sebatas budaya seperti itu saja? Budaya dimana orang beramai-ramai sanggup meninggalkan kebiasaan buruknya dan menggantikannya dengan kebiasaan yang sesuai dengan semangat islam. Apakah Ramadhan hanya akan diartikan sebagai moment untuk merubah pribadi menjadi shalih, namun kenyatannya setelah Ramadhan meninggalkan kita, setiap pribadi akan kembali pada jalannya masing-masing. Pada jalan yang penuh dengan keburaman dan kemacetan?

Sudah saatnya untuk menjadikan Ramadhan sebagai titik tolak perubahan. Sudah saatnya menjadikan Ramadhan tidak hanya sekedar budaya semata, tapi menjadikannya sebagai bahan bakar yang akan mempertahankan mesin kita untuk menghadapi perjalanan panjang usai Ramadhan. Momentum Ramadhan adalah awal bagi seorang revolusioner. Awal bagi setiap insan untuk membentuk tidak hanya keshalihan pribadi, tetapi juga sanggup menjadi agen peubah bagi keshalihan orang lain. Sudah saatnya kita berbuat tanpa banyak bicara. Bergeraklah menuju keutamaan ramadhan! Agar setiap diri dapat merasakan kenikmatan dan hakikat Ramadhan. Agar setiap diri menjadi tangguh dalam menghadapi segala ujian kehidupan, dan agar setiap diri mampu menjadi karakter-karakter yang berkepribadian islam.

Saudaraku, tak ada gunanya jika kita hanya bicara sekedar wacana Ramadhan tanpa adanya kesadaran diri untuk berubah dan berbuat. Perkataan tanpa perbuatan ibarat wadah kosong yang tak dapat diisi air, karena air akan keluar dari lubang yang ada pada wadah itu. Tidak ada gunanya. Maka jadikan diri-diri kita sebagai diri-diri perindu nur Ilahi, diri-diri pencinta yang mencintai Sang Pencinta sejati, Rabb semesta alam, yang selalu mencintai dan menyayangi hamba-hambaNya tanpa batas. Sang Muara pengharapan dan perlindungan yang takkan pernah berhenti memperhatikan hambaNya walau sedetikpun (rh)
Sumber: http://musafirulhaq.multiply.com/journal/item/4/Marhaban_Ya_Ramadhan_Bulan_Penuh_Rahasia

Kamis, 13 Agustus 2009

Permainan Anak

"Permainan anak tidak terlepas dengan masa kanak-kanak yang indah dan menggembirakan."
--Filosof Anak--

Apabila kita ditanya tentang masa kanak-kanak, tentu kita akan dengan suka cita menceritakan berbagai pengalaman menyenangkan yang pernah dialami. Semuanya begitu indah dan menggembirakan. Mengapa demikian? Karena masa kanak-kanak adalah masa bermain. Hampir atau bahkan semua aktivitas anak-anak adalah bermain!

Namun masih ada orang tua yang beranggapan bahwa bermain adalah aktivitas membuang-buang waktu. Mereka lebih suka melihat anaknya belajar dengan duduk rapih tanpa keributan, daripada bergerak (moving) dan bersuara (noice).


Bermain cara efektif untuk belajar
Padahal, jika semua orangtua tahu dan menyadari bahwa aktivitas gerak dan suara anak (bisa disebut bemain) adalah cara yang paling efektif untuk anak belajar sesuatu. Sebab, bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak.

Lewat permainan, anak akan mengalami rasa bahagia. Dengan perasaan suka cita itulah syaraf/neuron di otak anak dengan cepat saling berkoneksi untuk membentuk satu memori baru. Itulah sebabnya mengapa anak-anak dengan mudah belajar sesuatu melalui permainan.


Perlunya bermain
Belajar dari permainan (Learning by playing)
Permainan seharusnya memiliki nilai seimbang dengan belajar. Anak dapat belajar melalui permainan (learning by playing). Banyak hal yang dapat anak pelajari dengan permainan, keimbangan antara motorik halus dan motorik kasar sangat memengaruhi perkembangan psikologi anak. Seperti kata Reamonn O Donnchadha dalam bukunya The Confident Child "Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan masalah".


Permainan mengembangkan otak kanan
Disamping itu tentu saja anak mempunyai kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebayanya dan mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Bermain melalui permaianan memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah di sekolah maupun di rumah.

Permainan mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak
Dalam permainan kelompok, anak belajar tentang sosialisasi yang menenpatkan dirinya sebagai mahluk sosial. Anak mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika anak memainkan peran 'baik' atau 'jahat' membuat anak kaya akan pengalaman emosi, anak akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan penolakan dari situasi yang dia hadapi.

Dengan kegiatan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan rasa percayanya kepada orang lain dan kemampuan dalam bernegosiasi, memecahkan masalah (problem solving) atau sekedar bergaul dengan orang sekitarnya.
Jenis permainan
Pada dasarnya, semua jenis permainan mempunyai tujuan yang sama yaitu bermain dengan menyenangkan! Yang membedakan adalah pengaruh atau efek dari jenis permainan tersebut. Ada dua jenis permainan, yaitu: Permainan Aktif dan Permainan Pasif. Permainan aktif dan pasif iini hendaknya dilakukan dengan seimbang.

Permainan olah raga (sport):
Bagi orang dewas, olah raga bukan lagi menjadi sebuah permainan tetapi sesuatu yang serius dan kompetitif. Namun bagi anak, olah raga bisa menjadi satu permainan yang menyenangkan yang mengandung kesenangan, hiburan, dan bermain, tetapi tidak juga terlepas dari unsur partisipatif dan keinginan untuk unggul.

Dalam permainan olah raga anak mengembangkan kemampuan kinestetik dan pengembangan motivasi untuk menunjukkan keungulan dirinya (penekanan bukan pada persaingan tapi pada kemampuan) memberi kekuatan pada dirinya sendiri serta belajar mengembangkan diri setiap waktu.

Permainan perkelahian (body contact):
Jenis permainan ini termasuk permainan modern, tapi banyak orang tua maupun guru memandangnya skeptic dan cemas, ini beralasan dari efek yang mungkin serius. Permainan ini merupakan jenis permainan modifikasi yang menuntut keseriusan anak untuk memenuhi kebutuhan akan kekuasaan.

Hal tersebut sehat dan positf bagi anak, berguna untuk menguji keunggulan dan kekuatan di lingkungan sekitar. Jenis permainan ini adalah untuk menguji kemampuan dan pemikiran anak dalam dunia nyata dengan segala akibatnya.
Katagori permainan pasif
Permainan mekanis
Seiring perkembangan, jaman dan teknologi memberi pengaruh besar dalam perkembangan jenis permainan untuk anak. Alat teknologi canggih seperti komputer bukan lagi milik orang dewasa, tapi telah menjadi barang biasa buat anak-anak.

Berbagai games atau permainan virtual telah tersedia di dalamnya (computer). Bermain computer tidak sama dengan bermain bersama teman, anak bermain sendiri dengan kesenangannya.

Sisi negatif
Sisi negatif permainan mekanis ini adalah kurangnya pembentukan sikap anak untuk menerima dan memberi (take and give). Anak memegang kendali penuh atas 'teman mainnya' dan 'si teman mainnya' akan melakukan apapun yang diinginkan anak. Kendali penuh ini akan menimbulkan reaksi serius bila anak menyalurkannya dalam pertemanan di lingkungan sosialnya.

Sisi positif
Namun, hal positif anak memiliki keterampilan komputer yang akan diperlukan anak sebagai sarana hidupnya.


Permainan fantasi
Fantasi merupakan praktik permainan yang khusus dilakukan sendiri. Anak dapat membentuk dunia sesuai dengan keinginannya (imaginasi).Sebaiknya, orang tua tidak memaksa anak untuk selalu bermain dengan teman-temannya karena akan menciptakan kesan bahwa bermain sendiri itu salah.

Permainan fantasi selain proses kreatif mengembagkan kemampuan sisi otak kanan, juga untuk pembentukan kecerdasan interpersonal (salah satu dari delapan kecerdasan teori multiple intelligence, Howard Garner)

Sumber: http://www.anneahira.com/permainan/index.htm